Drama Korea makin banyak bertebaran dan menjadi rekomendasi tontonan di Netflix. Saya, yang makin rajin buka Netflix gara-gara hampir 2 bulan di rumah aja, akhirnya ikut terpapar juga dan mulai menontonnya.
Drama Korea memang sedang banyak digemari. Awalnya saya mengira hal itu hanya terjadi di Indonesia atau setidaknya di Asia. Tapi rupanya, melihat makin banyak drama Korea yang masuk ke Netflix (saya memakai Netflix US btw), saya mulai berpikir bahwa ‘virus’ drakor ini sudah mencapai belahan dunia yang lebih jauh.
Tanpa mencoba membuat urutan, karena saya bisa dibilang adalah pemula dalam menonton drakor, maka ini adalah 5 drama Korea di Netflix yang sejauh ini saya anggap terbaik.
Drama Korea: Kingdom (2019-2020)
Bisa jadi ini adalah drama Korea pertama yang saya tonton dan membuat pemikiran saya jadi lebih terbuka.
Tidak seperti bayangan saya bahwa drakor selalu menye-menye dan isinya kisah cinta melulu, Kingdom mengambil cerita yang sangat berbeda yaitu tentang zombie dan perebutan kekuasaan dalam sebuah kerajaan.
Berawal dari pat gulipat kondisi kesehatan raja dan menyebarnya kabar bahwa raja sebenarnya sudah wafat namun pihak istana terus menutup-nutupinya, putra mahkota kerajaan pangeran Lee Chang (Ju Ji-hoon) pun mulai melakukan penyelidikan untuk menyingkap kebenaran.
Sementara di tempat lain, nun jauh di sebuah desa, wabah zombie mulai menyerang dan menjangkiti makin banyak orang. Wabah mengerikan ini makin hari makin tak terbendung dan mulai menghancurkan satu per satu wilayah kerajaan.
Selidik punya selidik, ada keterkaitan di antara kedua peristiwa itu. Pertempuran melawan zombie yang ganas tak kalah seru dengan pertempuran memperebutkan kekuasaan yang terjadi di kalangan istana.
Pertanyaanpun menyeruak: siapa musuh sesungguhnya? Zombie atau manusia?
Drama Korea: Serial Reply (2012-2016)
Old but gold, serial ini sudah selesai sejak tahun 2016 dan terdiri dari 3 musim (Reply 1997, Reply 1994, Reply 1988), tapi tetap asyik untuk ditonton saat ini.
Berkisah tentang persahabatan yang melampaui ruang dan waktu, serial ini mengajak kita untuk melihat perkembangan karakter para pemainnya sejak mereka remaja hingga dewasa. Uniknya, serial ini menggunakan kejadian-kejadian nyata sebagai tonggak waktu, mulai dari Olimpiade di Seoul pada 1988 sampai ke robohnya Sampoong Department Store yang menewaskan lebih dari 500 orang.
Serial ini benar-benar penuh nostalgia. Walau mungkin beberapa penggambaran kurang relevan untuk kita di Indonesia, tapi melihat aneka perabot yang ditampilkan dalam serial ini, benar-benar membawa saya ke nostalgia masa lalu.
Hi Bye, Mama! (2020)
Yang ini memang rada unik. Kisahnya tentang Cha Yu-Ri (Kim Tae-Hee) yang sejak kecelakaan yang menewaskannya 5 tahun lalu hidup sebagai hantu. Suatu hari Yu-Ri mendapat kesempatan kedua untuk hidup kembali melalui reinkarnasi. Di sinilah kisah unik ini menjadi menarik.
Didukung dengan kisahnya yang penuh elemen fantastik, drama Korea ini berhasil memberikan gambaran yang sangat realistik tentang kesedihan dan kehilangan, juga hubungan mengharukan antara ibu dan anak yang diperdalam dengan adanya trauma.
Crash Landing on You
Ada bau politik dalam serial komedi romantis ini. Bagaimana tidak? Walaupun sifatnya fiksi, namun serial ini dibuat dengan berbagai masukan yang diberikan oleh mereka yang berhasil menyeberang dari Korea Utara ke Korea Selatan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik (North Korean defectors).
Ceritanya berawal dari Yoon Se-Ri (Son Ye-Jin), seorang pengusaha sukses yang juga adalah seorang pewaris di Korea Selatan, berparalayang dan karena tornado terpaksa mendarat darurat di wilayah Korea Utara. Ia mendarat di sebuah pohon, tepat di atas seorang tentara Korea Utara, Ri Jeong-Heok (Hyun-Bin).
Kisah kemudian bergulir ke romantisme hubungan Jeong-Heok yang berusaha menyembunyikan Se-Ri dan mengembalikannya ke Korea Selatan. Hubungan lintas bataspun terjalin indah dan membuahkan sebuah kisah menegangkan sekaligus romantis, khas drakor.
Signal (2016)
Drama Korea ini justru pertama kali saya kenal di kanal Wakuwaku Japan dan baru tahu belakangan bahwa serial ini justru diadaptasi dari serial drama Korea.
Ceritanya tentang pembuat profil kriminal, Park Hae-Young (Lee Je-Hoon), yang terus mengejar penyelesaian kasus penculikan teman SD-nya karena penculiknya belum tertangkap juga. Ia kemudian menemukan sebuah walkie talkie yang secara misterius dapat menghubungkannya pada seorang detektif polisi bernama Lee Jae-Han (Cho Jin-Woong), yang berbicara padanya dari masa yang telah lampau. Hubungan lintas dimensi waktu inilah yang kemudian membuka kemungkinan untuk menyelesaikan kasus penculikan yang terus menghantuinya. Tidak hanya itu, walkie talkie misterius itu juga membantu detektif Jae-Han dalam menghentikan sebuah kasus kriminal bahkan sebelum kasus itu terjadi.
Menurut saya, serial Signal telah dengan cerdas menganyam kejadian-kejadian nyata (salah satu kasus dalam serial ini mengambil kisah nyata pembunuhan berantai Hwaseong) ke dalam narasi-narasi cepat yang mengajak penontonnya menjalani lorong demi lorong misteri kasus kriminal.
Lumayan beragam ya tema drama Korea yang saya tonton di Netflix. Semoga cukup untuk menjadikan tulisan ini rekomendasi tontonan ketika bosan di rumah saja sih. Kalau ada saran drama Korea lain yang seru untuk saya tonton, jangan segan untuk menuliskannya di kolom komentar atau lewat form ini ya.