Entah sudah berapa kali dan di media sosial mana saja saya memuji serial yang tayang di Netflix ini. Ginny and Georgia menurut saya adalah serial remaja yang beda. Di dalamnya bukan hanya bercerita tentang kehidupan Ginny sebagai remaja khas serial AS, tapi juga ada bermacam nilai yang kompleks, yang kalau ditilik satu per satu membuat serial ini jadi sangat menarik.
Ginny (Antonia Gentry) adalah seorang remaja berumur 15 tahun yang bersama adiknya, Austin, diasuh oleh seorang ibu bernama Georgia (Brianne Howey). Dalam kesehariannya, Ginny seperti remaja pada umumnya menghadapi bermacam masalah di rumah dan sekolah. Mulai dari masalah pertemanan, cinta, pacar, sampai ke hal-hal yang bersifat rasialisme. Ini sangat menarik ketika dimasukkan ke sebuah serial remaja.
Sementara itu kehidupan Georgia tak kalah menarik. Masa kecilnya dipenuhi dengan pelecehan seksual oleh ayahnya sendiri dan ibunya pemabuk. Iapun minggat dari rumah dan hidup di jalanan. Ketika akhirnya dia bertemu dengan seorang lelaki, lalu hamil, dan menjadi ibu di usia muda, kehidupannya semakin penuh tantangan. Ia harus berpindah-pindah dan menghalalkan segala cara untuk bisa menghidupi dirinya dan anaknya.
Seperti judul tulisan ini, “Ginny and Georgia” memang bukan serial remaja dumb blonde biasa. Menurut saya serial ini adalah serial yang sangat kompleks. Di dalamnya ada dugaan tindakan kriminal, nilai-nilai pengasuhan anak, seksualitas, rasialisme, bahkan sampai ke kenakalan remaja dan tindakan-tindakan menyakiti diri sendiri. Tidak heran serial ini menduduki posisi sebagai serial terpopuler di Netflix saat ini.
Banyak yang membandingkan serial ini dengan serial Gilmore Girls (bahkan di salah satu adegan Georgia menyebut bahwa dia dan Ginny bagaikan Gilmore Girls tapi dengan buah dada yang lebih besar), tapi bagi saya kedua serial itu jauh berbeda. Gilmore Girls bagi saya lebih menyoroti hal-hal manis yang menghangatkan hati dalam hubungan antara seorang orang tua tunggal, ibu muda, dengan anak perempuannya. Sedangkan Ginny and Georgia, wow! Bukan hanya hal manis. Hal-hal gelap yang kontroversialpun dipertontonkan.
Intinya, serial ini layak tonton dan saya tidak sabar menunggu musim keduanya!
Maaasss…. Jadi makin banyak ada watch list di Netflix-ku. Kapan nontonnya iniii… Huhuhuhu…
Eh iya, Mas, sudah nonton Behind Her Eyes belum? Itu bangkek banget sih ceritanya, in a good way.
Oh iya, Behind Her Eyes, tentu saja udah nonton. Udah dilempar ke Plurk sebulan lalu malah.
https://www.plurk.com/p/o8gahj
Gyahaha…maafin. Maklum pengangguran, jadi membunuh waktunya dengan nontonin Netflix.
Tapi tenang, minggu depan tulisannya bukan tentang film atau serial lagi. Bahkan ada Kimi-Kiminya gitu.
Nantikan minggu depan ya.
Minggu depan mah kelamaan. Aku maunya besok. Hihihi.
Gyahaha…Jadi karena saya ini pemalas, jadi tulisan harus dibagi tiap minggu…kalau nggak gitu bisa kosong berbulan2….
Jadi harap bersabar. Tulisannya baru akan muncul minggu depan.