Awalnya saya mengira film ini adalah film olahraga biasa. Dibuka dengan embel-embel “terinspirasi oleh kisah nyata” pula. Benar-benar seperti film bertema olahraga pada umumnya. Tapi ketika di awal film dibuka dengan kenyataan bahwa film ini adalah tentang para remaja di salah satu wilayah dengan tingkat bunuh diri remaja tertinggi di dunia, maka film ini jadi lebih menarik daripada yang saya bayangkan.

Adalah seorang guru baru bernama Russ Sheppard (Ben Schnetzer) yang mendapat tugas mengajar di Kugluktuk, Antartika, yang mendapati kenyataan bahwa remaja di sana banyak yang tidak peduli pada pendidikan karena merasa bahwa hidup mereka tidak akan ke mana-mana. Banyak di antara remaja di sana hanya menghabiskan waktu untuk minum-minum alkohol dan berkelahi.

Kehidupan keluarga yang tinggal di sanapun tak kalah menyedihkannya. Ekonomi yang tidak bergerak, jeratan alkohol, dan KDRT adalah pemandangan sehari-hari di desa yang jauh dari mana-mana sehingga harga-harga kebutuhan begitu mahal.

Sheppard kemudian mencoba mengenalkan sebuah olahraga bernama Lacrosse kepada para muridnya. Aneka masalah dan tantangan dihadapinya. Mulai dari murid-muridnya sendiri yang tidak mau mencoba hingga dituduh ingin merusak tradisi seperti apa yang biasa dilakukan oleh para orang kulit putih yang berada di desa itu.

Bagi saya filmnya bukan hanya menghibur, tapi juga inspiratif dan wajib ditonton.

Yang jelas, ini bukan film olahraga biasa!

You might also enjoy:

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mastodon